Saturday, August 21, 2010

Operasi Bintitan

Kejadian ini sebenarnya sudah berlangsung lebih dari setahun yang lalu. Ceritanya suatu pagi tiba-tiba mata kiri saya terasa berat, lihat di cermin ketahuan deh kalau matanya kena bintitan. Saya cuekin saja, dalam pikiran saya bintitan ini nantinya akan hilang sendiri.Tapi anehnya semakin hari bintitan saya malah bertambah jadi ada tiga, dan semua berkumpul di mata sebelah kiri.

Setelah sebulan tidak kunjung hilang bintitannya, saya pun coba kontak adik saya yang apoteker dan kerja dengan dokter spesialis mata. Minta tolong di berikan nama obat yang bagus lah untuk mata saya. Adik sayapun memberikan beberapa nama obat, ada yang obat tetes ada pula yang obat untuk di minum (anti biotik). Saya juga mencoba googling home terapi untuk bintitan, termasuk kompres air hangat pada bintitan itu. Tapi obat yang diberikan sudah habis, saya pun sudah kompres bintitannya tapi tidak ada perubahan. Bintitan itu masih betah mengeram di mata kiri saya.

Bulan ke dua, saya mendatangi klinik orbita di jalan Pettarani Makassar. Bertemu dengan dokter Halimah, seorang dokter spesialis mata. Setelah di periksa, dokter curiga ini bintitan yang telah infeksi dan berubah menjadi infeksi granulomatus. Memang bintitan ini lumayan besar. Dokter memberikan antibiotics tablet dan tetes. Saya di suruh datang lagi berkunjung seminggu ke depan untuk melihat apakah bintitan itu mengecil setelah di berikan medicine. Setelah seminggu, saya datang lagi dan memang bintitan itu mengecil. Obat yang sama di kasih lagi, seminggu lagi disuruh datang.

Minggu berikutnya kami datang lagi, bintitan itu masih juga betah bertapa di mata kiri saya. Akhirnya dokter memberikan pilihan insisi dan kuretase pada hordeolum atau bahasa awamnya operasi pada bintitan tersebut. Saya langsung mengiyakan, puyeng juga nih bintitan udah 3 bulan gak mau hilang. Menurut dokter dan hasil googling juga, bintitan atau bahasa kedokterannya hordeolum disebabkan oleh bakteri.

Saat operasi tiba, masuk ruang operasi yang super duper dingiiinn dengan menggunakan pakaian steril. Mata saya di bersihkan dulu...perihhh tapi masih coba tahan. Saat bintitan di insisi uhhhfffffffff sakiiiiiit, dokter dibantu asistennya memecahkan nanah pada bintitan itu ampiuuuuuuuuuunnnn dehhhhh perihnya.

Setelah bintitannya selesai di insisi, mata saya dibasuh betadine...wooww.... perrriihhhhhh ampe mau nangis saya. Prosesnya berlangsung 1-2 jam.

Tapi proses insisi hordeolum ini tidak menjamin kalau bintitan gak balik lagi, buktinya sebulan setelah operasi kambuh lagi tuh bintitannya tetap di mata kiri (demen banget ama mata kiri gue). Tapi untungnya cepat hilang.

2 comments:

Anonymous said...

hai. boleh bertanyakah? saya udah seminggu operasi bintilan di mata kiri saya, operasinya si, hanya krg lebih stngah jam.sehari setelah operasi, perban pun dibuka, tapi benjolannya masih ada wLaupun kecil. trus setelah seminggu bintilanku malah ada lagi (ada segumpal darah di kelopak). mau nanya, kmu waktu itu setelah operasi langsung hilang benjolannya apa masih ada bekasnya? trus pas kambuh lagi, itu hilang dengan sendirinya ya?


makasih sebelumnya...

itagus said...

Thanks udah berkunjing disini
Kalo soal bintitan itu, pas habis operasi, iya benjolannya memang masih ada dan berangsur hilang sendiri.
Pas kambuh lagi, saya hanya coba mengurangi makanan yg banyak msg nya karena setelah saya perhatikan bintitan saya disebabkan karena alergi msg. Semoga cepat sembuh yah :)

Post a Comment